PEMANFAATAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) DAN LITERASI DIGITAL UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS DI SEKOLAH DASAR

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, literasi digital dan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia menulis. Untuk itu, sebuah pelatihan menulis yang menggabungkan literasi digital dan AI digelar untuk meningkatkan keterampilan menulis peserta di era digital saat ini. Seminar dan pelatihan yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Nusantara PGRI Kediri ini bertujuan untuk membantu peserta memahami bagaimana memanfaatkan teknologi, khususnya AI, dalam menghasilkan karya tulis yang lebih efisien dan berkualitas. Dalam acara yang berlangsung selama dua hari ini, para peserta diajarkan teknik-teknik menulis yang lebih kreatif dengan bantuan berbagai platform digital dan alat AI terbaru.

Seminar dan pelatihan ini diadakan pada hari Sabtu, 11 Januari 2025 mulai pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 11.30 WIB melalui media ruang virtual Zoom dan dapat diakses pada laman youtube Prodi PBSI UNP Kediri https://www.youtube.com/@prodipbsiunpkediri. Dalam seminar dan pelatihan tersebut menghadirkan tiga pembicara yang ahli di bidang literasi dan pembelajaran digital. Nara sumber yang dihadirkan adalah satu ahli dari Universitas Nusantara PGRI Kediri yaitu, Marista Dwi Rahmayantis, M.Pd. Praktisi juga dihadirkan dan terlibat langsung dalam acara ini adalah dua praktisi guru dari SDN 1 Kampungdalem Tulungagung, yaitu Wahyu Adi Pratiwi, S.Pd., Gr., dan Rohmiati, S.S.

Menurut salah satu narasumber dalam pelatihan ini, “Pemanfaatan teknologi digital dan AI tidak hanya mempermudah proses menulis, tetapi juga memungkinkan penulis untuk mengoptimalkan potensi ide-ide kreatif mereka. Melalui pemahaman tentang literasi digital, penulis dapat lebih leluasa dalam mencari informasi, serta mengolah dan menyajikan tulisan secara lebih efektif.” Pelatihan ini juga membekali peserta dengan keterampilan untuk menggunakan berbagai aplikasi penulisan berbasis AI, seperti Grammarly, ChatGPT, dan alat bantu lainnya, untuk memperbaiki tata bahasa, gaya penulisan, serta bahkan mempercepat proses riset. Peserta juga diberikan pemahaman tentang etika penggunaan AI dalam menulis dan pentingnya menjaga orisinalitas dalam setiap karya yang dihasilkan. Salah satu peserta mengungkapkan, “Seminar dan Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya sebelumnya tidak terlalu paham tentang bagaimana menggunakan teknologi dalam menulis. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya merasa lebih percaya diri dalam menulis dengan memanfaatkan berbagai tools digital yang ada.

Di era digital yang serba cepat ini, teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI) dan literasi digital, memegang peranan penting dalam meningkatkan kemampuan menulis, baik bagi pelajar, profesional, maupun penulis amatir. Dengan berbagai alat dan aplikasi berbasis AI yang tersedia, serta peningkatan akses informasi melalui literasi digital, proses pembelajaran menulis menjadi lebih efisien dan menyeluruh. Berikut adalah beberapa peran utama AI dan literasi digital dalam pembelajaran menulis:

  1. Meningkatkan Kualitas Penulisan

AI dapat membantu penulis dalam memperbaiki dan menyempurnakan karya tulis mereka. Alat bantu berbasis AI seperti Grammarly, Hemingway Editor, atau bahkan ChatGPT dapat mendeteksi kesalahan tata bahasa, ejaan, struktur kalimat, serta memberikan saran untuk meningkatkan gaya penulisan. Hal ini memungkinkan penulis untuk memperbaiki kualitas tulisan secara lebih cepat dan efektif, tanpa harus bergantung sepenuhnya pada editor manusia.

  • Menghemat Waktu dan Meningkatkan Efisiensi

Salah satu tantangan terbesar dalam menulis adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyusun, mengedit, dan merevisi sebuah karya. AI dapat mempercepat proses ini dengan menyediakan alat bantu yang otomatis dalam hal pengecekan tata bahasa, pengecekan plagiarisme, atau bahkan menghasilkan saran-saran kalimat alternatif yang lebih baik. Dengan demikian, penulis dapat fokus pada aspek kreatif dan ideologi tulisan tanpa terbebani oleh proses teknis yang memakan waktu.

  • Memfasilitasi Pembelajaran Mandiri

Literasi digital memungkinkan siswa dan penulis untuk mengakses berbagai sumber daya dan informasi secara online untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menulis mereka. Melalui platform digital, tutorial, artikel, dan buku elektronik, pembelajaran menulis tidak lagi terbatas pada ruang kelas. Pembelajaran mandiri kini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, memungkinkan penulis untuk terus mengasah kemampuan mereka.

  • Mendorong Kreativitas dan Inovasi

AI dapat digunakan untuk memberikan ide-ide kreatif dalam menulis, baik melalui generator ide atau analisis tren konten yang populer. Teknologi ini membantu penulis dalam menciptakan konsep-konsep tulisan yang segar dan relevan. Dengan memanfaatkan data dan algoritma, AI juga dapat membantu menganalisis audiens atau pasar target, sehingga penulis dapat menyesuaikan gaya dan topik tulisan mereka agar lebih efektif.

  • Peningkatan Akses ke Sumber Daya

Literasi digital memberikan akses tanpa batas ke berbagai platform pembelajaran, jurnal akademik, artikel, dan bahan referensi lain yang dapat mendukung proses penulisan. Dengan kemudahan mengakses informasi melalui internet, penulis dapat memperluas wawasan mereka dan memperoleh data atau referensi yang dibutuhkan untuk memperkaya karya tulis mereka.

  • Pelatihan dan Umpan Balik Real-Time

Teknologi AI memungkinkan adanya pelatihan menulis dengan umpan balik secara real-time. Misalnya, dalam program pelatihan menulis berbasis AI, siswa dapat langsung mendapatkan analisis mendalam mengenai kesalahan-kesalahan yang mereka buat dalam tulisan, serta saran untuk perbaikan. Hal ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga meningkatkan keterampilan menulis secara signifikan.

  • Pendidikan yang Inklusif dan Personalisasi

AI dapat membantu menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan inklusif. Dengan menggunakan algoritma canggih, teknologi ini dapat menyesuaikan materi dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan individu. Misalnya, siswa dengan kemampuan menulis yang lebih rendah dapat diberikan tugas yang lebih sederhana atau latihan khusus yang difokuskan pada area-area yang mereka butuhkan untuk diperbaiki.

  • Meningkatkan Kemampuan Riset dan Penyusunan Konten

Dengan literasi digital, penulis kini memiliki akses mudah ke berbagai sumber daya untuk riset, seperti artikel ilmiah, laporan, atau data statistik yang dapat memperkaya kualitas tulisan. AI juga memungkinkan penulis untuk mengolah data dan informasi dalam jumlah besar, membantu mereka menyusun konten yang lebih informatif dan berbasis data.

  • Mengatasi Kendala Bahasa dan Terjemahan

Bagi penulis yang menulis dalam bahasa asing, AI dapat membantu mengatasi kendala bahasa melalui teknologi terjemahan otomatis. Alat seperti Google Translate, DeepL, dan sejenisnya semakin akurat dalam menerjemahkan teks, memungkinkan penulis untuk bekerja dengan audiens internasional tanpa batasan bahasa.

AI dan literasi digital membuka banyak peluang dalam pembelajaran menulis. Dengan pemanfaatan teknologi ini, proses menulis menjadi lebih cepat, lebih efisien, dan lebih berkualitas. Selain itu, teknologi ini mendukung pembelajaran yang lebih inklusif dan dapat diakses oleh siapa saja, dari mana saja. Dengan keterampilan literasi digital yang baik, penulis dapat memanfaatkan berbagai alat digital untuk meningkatkan kemampuan menulis mereka, sekaligus menjaga kreativitas dan orisinalitas dalam setiap karya yang dihasilkan.

Di akhir sesi, para peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung teknik-teknik yang telah dipelajari, serta berdiskusi tentang tantangan dan peluang yang ada dalam dunia penulisan digital. Dengan meningkatnya pemahaman dan keterampilan menulis berbasis literasi digital dan AI, diharapkan para peserta dapat menghasilkan karya-karya berkualitas yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar informasi yang semakin kompetitif. Pelatihan seperti ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mempersiapkan generasi penulis yang tidak hanya kreatif, tetapi juga melek teknologi di era digital ini.

(Marista Dwi Rahmayantis¹, Andri Pitoyo², Sujarwoko³, Chelya Ilham Ramdhaniputra⁴, Achmad Fathoni  Firmansyah⁵, Yolanda Rensia Gigik⁶, Junio Boy Smara Dinso⁷, Rohmiati⁸, Wahyu Adi Pratiwi⁹)